Rabu, 15 Juli 2015

Worthy of it All

All the saints and angels bow before Your throne
All the elders cast their crowns before the Lamb of God and sing

You are worthy of it all,
You are worthy of it all
You deserve the glory
For from You are all things,
And to You are all things,

Day and night, night and day, let incense arise
Day and night, night and day, let incense arise
Day and night, night and day, let incense arise
Day and night, night and day, let incense arise




Divine Courage

Ada sebuah laut dengan air yang keruh, kita tidak pernah tau apakah ada sesuatu yang berharga di dasar laut tersebut tanpa kita masuk dan berada di dasar laut tersebut.

Orang yang hanya melihat laut tersebut dari darat hanya bisa melihat air yang keruh tanpa melihat keindahan dasar laut tersebut. Laut yang keruh tersebut berbicara tentang kehidupan yang ada di dunia, kita adalah penyelam-penyelamnya Tuhan yang ditaruh Tuhan di dunia ini. Kita semua tau bahwa dunia hari-hari ini sudah semakin rusak, seperti sebut saja Amerika yang mengesahkan pernikahan sesama jenis di 50 bagian negara, seorang pembuat kue pernikahan harus membayar denda ketika dia menolak membuatkan kue pernikahan untuk lesbian (pembuat kue ini orang kristen yang taat), komunitas incest (hubungan cinta diantara saudara sekandung) di Jerman juga minta disahkan, dan masih banyak lagi. Hanya orang-orang yang melihat dari daratan akan bilang bahwa ini adalah akhir dari dunia, dunia tidak bisa lagi diselamatkan, tapi orang-orang yang menyelam sampai ke dasar laut yang keruh tersebut akan menemukan sesuatu yang "berbeda", bisa saja mereka menemukan mutiara yang kecil, tapi 1 butir mutiara itu berharga, paling tidak mereka menemukan harapan meskipun kecil di kedalaman laut tersebut.

Dibutuhkan keberanian untuk melangkah untuk menemukan harapan di tengah ketakutan.