Syallom saudara, sudah hampir 3 bulan saya tidak posting apapun dikarenakan mengurus banyak hal dan blognya yang tidak terurus. 3 hari yang lalu Fire Conference 2013 "Beyond Limits" sudah berakhir. Tetapi ada banyak hal yang saya ingin bagikan tentang apa saja yang saya alami menjelang detik2 Fire Conference "Beyond Limits".
Menurut saya Beyond Limits bukan hanya sekedar tema, tapi Beyond Limits benar-benar saya alami, Limits yang saya hadapi belum pernah saya temui dan tahun ini merupakan limit yang terlimit, mulai dari kehilangan banyak waktu untuk kerjakan Fire Leadership Training (rapat sampai jm1 pagi), harus lembur, kurang tidur, belum lagi masalah keluarga yang seakan-akan prosesnya tidak selesai2, belum lagi masalah greja, saya juga punya tanggungan untuk mencetak pemimpin di FH sebelum saya tinggal, rally, pelayanan luar kota, oh MAN kalo saya detailkan mungkin saudara akan bosan baca karena terlalu panjang, intinya limit yang saya alami tahun ini adalah limit yang paling bawah, sampai-sampai saat doa malam FC pertama kali saya benar-benar sudah tidak bisa menahan "tekanan" yang saya alami, sepanjang doa saya cuma bisa menangis tanpa berhenti.
Tetapi tekanan yang saya alami puji Tuhan tidak terlalu lama, sedikit demi sedikit Tuhan mulai angkat saya melalui batas-batas kehidupan saya. Dan dengan cara yang ajaib semua yang saya jalani menjadi mudah. Sekitar 1 bulan sebelum FC saya mengalami dimana Tuhan mulai membalik saya dari yang tertekan menjadi orang yang paling banyak menerima kasih karunia.
Sampai tiba waktunya Fire Conference, kasih karunia itu masih mengalir. Yang saya dapet di hari ke2 waktu workshop yang disampaikan oleh Pak David Basuki, workshopnya tentang School of Prophetic, kami diajari langsung bagaimana melatih ketajaman rohani kami, yang pertama kami disuruh menulis 2 buah surat dan menulis sebuah kalimat atau gambar, surat pertama saya buat sebuah gambar ayunan yang intinya "jadilah seperti anak kecil yang tulus" dan yang kedua saya menggambar 5 orang saling bergandengan tangan dan saya tulis "suatu hari keluargamu akan seperti gambar di atas", lalu surat kedua diputar sesuai permintaan pak david, dan surat itu berhenti di temen saya bernama Wimpy, sebetulnya saya pengen surat itu diterima temen saya yang lain, tp saya tidak menduga message yang saya tulis TEPAT dengan kerinduannya Wimpy akan keluarganya, saya cuma mikir "kok bisa ya?". Dan surat pertama tadi saya brikan sama temen sma saya. Praktek yang ke-2, kami disuruh menulis 2 buah surat lagi, kali ini kami disuruh melepas sepatu, dan sepatu kami semua ditaruh di pojok belakang aula. Pemimpin kami memilih 2 buah sepatu di masing deret kanan dan kiri. Lalu kami disuruh menulis surat lagi untuk pemilik sepatu 1 dan 2 yang kami tidak tahu siapa pemiliknya. Setelah kami menulis pak david meminta 6 sukarelawan, dan saya berdiri karena saya ingin menguji ketajaman saya, setelah surat kami taruh di atas sepatu, pemilik sepatu dipanggil, dan LAGI surat yang saya buat TEPAT dengan apa yang pemilik sepatu alami, ini menambah iman saya, dan saya harus banyak praktek untuk ketajaman ini. 2 sesi ini sangat berkesan dan luar biasa, membuat saya ketagihan dalam dengar2an sama Tuhan
LANJUT ke PART 2
Tetapi tekanan yang saya alami puji Tuhan tidak terlalu lama, sedikit demi sedikit Tuhan mulai angkat saya melalui batas-batas kehidupan saya. Dan dengan cara yang ajaib semua yang saya jalani menjadi mudah. Sekitar 1 bulan sebelum FC saya mengalami dimana Tuhan mulai membalik saya dari yang tertekan menjadi orang yang paling banyak menerima kasih karunia.
Sampai tiba waktunya Fire Conference, kasih karunia itu masih mengalir. Yang saya dapet di hari ke2 waktu workshop yang disampaikan oleh Pak David Basuki, workshopnya tentang School of Prophetic, kami diajari langsung bagaimana melatih ketajaman rohani kami, yang pertama kami disuruh menulis 2 buah surat dan menulis sebuah kalimat atau gambar, surat pertama saya buat sebuah gambar ayunan yang intinya "jadilah seperti anak kecil yang tulus" dan yang kedua saya menggambar 5 orang saling bergandengan tangan dan saya tulis "suatu hari keluargamu akan seperti gambar di atas", lalu surat kedua diputar sesuai permintaan pak david, dan surat itu berhenti di temen saya bernama Wimpy, sebetulnya saya pengen surat itu diterima temen saya yang lain, tp saya tidak menduga message yang saya tulis TEPAT dengan kerinduannya Wimpy akan keluarganya, saya cuma mikir "kok bisa ya?". Dan surat pertama tadi saya brikan sama temen sma saya. Praktek yang ke-2, kami disuruh menulis 2 buah surat lagi, kali ini kami disuruh melepas sepatu, dan sepatu kami semua ditaruh di pojok belakang aula. Pemimpin kami memilih 2 buah sepatu di masing deret kanan dan kiri. Lalu kami disuruh menulis surat lagi untuk pemilik sepatu 1 dan 2 yang kami tidak tahu siapa pemiliknya. Setelah kami menulis pak david meminta 6 sukarelawan, dan saya berdiri karena saya ingin menguji ketajaman saya, setelah surat kami taruh di atas sepatu, pemilik sepatu dipanggil, dan LAGI surat yang saya buat TEPAT dengan apa yang pemilik sepatu alami, ini menambah iman saya, dan saya harus banyak praktek untuk ketajaman ini. 2 sesi ini sangat berkesan dan luar biasa, membuat saya ketagihan dalam dengar2an sama Tuhan
LANJUT ke PART 2