Mengikut Tuhan bukanlah semudah yang diucapkan....
Mengikut Tuhan adalah keputusan yang hanya diambil sekali tetapi dampakya seumur hidup
Buka dulu di Matius 16:21-27, di ayat 21 dikatakan "Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.". Di ayat tersebut dikatakan Yesus sendiri yang berkata pada muridNya bahwa Dia akan menanggung penderitaan, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari yang ketiga. Yang menjadi pemikiran bersama, Yesus tau bahwa Dia akan menderita dan Dia juga tau bahwa ujung hidupnya adalah kematian, dan yang kita tau hari ini Yesus telah mati untuk menebus dosa kita. Yesus sangat tau bahwa dia akan menderita dan mati, tetapi DIA TETAP MELAKUKAN. Peristiwa penyaliban Yesus bukanlah sebuah kecelakaan tapi itu sudah diketaui oleh Yesus sendiri. Kenapa Yesus tetap melakukan? Karena Dia taat dengan Kehendak Bapa
1. Hitung dulu harga mengikut Tuhan
Sama seperti Yesus yang tau kehendak Bapa, Yesus menghitung dengan baik bahwa harga mengikut kehendak Bapa adalah menderita bahkan mati, tapi Yesus tetap melakukan apa yang jadi kehendak Bapa karena Yesus tau benar Dia dipanggil Bapa untuk mengerjakan hal itu. Hitunglah dulu harga mengikut Tuhan itu apa saja yang harus dikorbankan. Ikut Tuhan tidak bisa setengah-setengah, karena yang suam-suam kuku pasti akan dimuntahkan (Wahyu 3:16). Lalu putuskan mau ikut Tuhan atau tidak!!
2. Pikul salib dan Sangkal diri
di ayat 24 dikatakan "Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya". Mengikut Tuhan itu ada 2 syarat, yang pertama harus pikul salib. Pikul salib menandakan korban yang terlihat mata, misal saja harus tetap ibadah meskipun hujan deras, korban waktu, korban tenaga, korban uang, dan lain-lain. Dan yang kedua harus sangkal diri (dalam alkitab terjemahan inggris adalah "deny himself" menolak dirinya sendiri), disini sangkal diri lebih ke korban yang tidak terlihat misal korban perasaan, menentang pola pikir yang salah. Kuncinya bisa bertahan pikul salib dan sangkal diri adalah tau kehendak Bapa.
Untuk sebuah panggilan mengikut Tuhan harganya mungkin sesuatu yang kita suka dan untuk mengorbankan itu rasanya sakit, tapi yakinlah Bapa suka akan keputusan kita untuk ikut Dia untuk mengerjakan kota-kota, pulau-pulau, bangsa-bangsa.... God bless all
Tidak ada komentar :
Posting Komentar