Mazmur 6:6-7
6 Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
7 Mataku mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku.
Pasal ini membicarakan tentang kengerian kematian (Ibrani מָוֶת - MAVET, death; death by violence (as a penalty) ; state of death, place of death) yang merujuk kepada "dunia orang mati" (Ibrani שְׁאוֹל - SYE'OL) apabila Daud tidak mendapatkan pengampunan. MAVET atau SYE'OL suatu tempat kengerian yaitu tempat kematian orang-orang jahat.
Daud memohon-mohon agar SYE'OL itu jangan menjadi miliknya, dan olehnya Daud berkata "janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu," (ayat 2). Dan dari ayat 2 ini Daud memberikan kalimat persuatif kepada Allah pada ayat 6 bahwa kalau ia dihukum dan berada di dalam dunia orang mati (SYE'OL) ia tidak akan dapat lagi memberikan pengucapan syukur dan peringatan akan kebaikan Allah yang sebelum-sebelunya pernah ia terima.
Yang Daud inginkan adalah pertobatan penuh supaya Tuhan menyelamatkan dia dari dunia orang mati yang ditimbulkan krn kesalahan dan dosanya. Yang terjadi ketika Daud pergi ke dunia orang mati adalah Daud tidak dapat lagi menyembah Allah.
Perikop ini mengingatkan tentang Lukas 16:19-31 yang berjudul Orang kaya dan Lazarus yang miskin. Yang keduanya mati, namun Lazarus pergi ke pangkuan Abraham sedangkan orang kaya masuk ke dunia orang mati. Karena orang kaya ini telah menikmati segala yang enak di dunia, sedangkan Lazarus tidak. Dunia menawarkan hal yang membuat daging kita disukakan. Padahal dalam Yakobus 4:4 dikatakan "persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah".
Jangan seperti orang kaya yang menyesal setelah dia masuk ke dunia orang mati yang penuh ratap tangis dan kertak gigi. Namun jadilah seperti Daud yang lesu karena mengeluh untuk mendapat pengampunan dan keselamatan dari Tuhan supaya tidak ke dunia orang mati.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar