Sabtu, 30 Maret 2013

How to be a TRUE FATHER??

1 minggu yang lalu saya meeting pengurus dengan anak2 Fire House Colomadu, saya digerakkan untuk bible study, karena saya melihat kebutuhan anak2 di bawah tentang dasar2 kebenaran Firman Tuhan sangatlah penting. Saya hanya membuka secara acak dan jatuh pada Galatia 4:12-20 tentang kembali ke hubungan yang semula.
Masing-masing anak saya suruh untuk menangkap message lewat perikop tersebut, ada yang nangkep message A, B, C bahkan ada yang bingung.
Ketika saya sendiri membaca dan meresapinya ternyata ada sebuah ayat yang sangat brilian menurut saya, pada ayat 19 dikatakan "Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu"
Di ayat itu Paulus memanggil jemaat Galatia dengan sebutan "anak2ku". Waktu itu Paulus sedang "mementori atau membapaki" jemaat Galatia supaya setiap jemaat mengalami perubahan hidup.

Ada 2 hal yang harus dilakukan seorang "bapak" rohani yang benar :
1. MENDERITA SAKIT BERSALIN LAGI
Banyak sekali bapak-bapak yang tidak merasakan sakit ketika melahirkan anak-anak rohaninya. Hanya menganggap anak tersebut anak "angkat" (hanya diberikan oleh orang lain, tidak dilahirkan dari rahim rohaninya sendiri). Pembapakan yang benar adalah ketika kita sakit bersalin LAGI sampai anak-anak kita benar2 dilahirkan (mengalami perubahan dan stabil rohani). Ketika kita bersalin kita akan menjaga dan merawat anak itu sampai anak itu bisa dilepas. Seperti seorang ibu kandung pada anak-anak yang dilahirkannya. Apakah saudara sudah merasakan sakitnya bersalin ketika melahirkan anak2 yg kau mentori?

2. SAMPAI RUPA KRISTUS NYATA di dalam anak-anak rohani kita
Banyak sekali konsep pembapakan yang salah yang sering saya temui, dibapaki supaya anak itu tidak "bermasalah" lagi dalam karakter, kerohanian, bayar harga dsb. Dari ayat ini, GOAL pada pembapakan adalah di dalam anak2 rohani kita RUPA KRISTUS DINYATAKAN, bukan hanya mencetak mereka seperti kita, ya at least seperti kita, tp standar yang benar adalah ketika anak-anak kita tersebut hidupnya memancarkan RUPA KRISTUS. Apakah ketika rupa Kristus nyata dlm anak2 tsb, anak2 tsb masih bermasalah dalam banyak hal? I don't think so. Jadi, konsep2 yang masih salah dalam FATHERING harus segera dibenahi.
Selamat menjadi BAPAK ROHANI yang benar!!! Yesus Tuhan!!!

Jumat, 29 Maret 2013

A keeper for your community!!!

Setelah sekian hari berusaha menyempatkan waktu untuk menulis pewahyuan saya dapat di blog ini tetapi tidak bisa, akhirnya di hari Jumat Agung ini, saya bisa menyampaikan pewahyuan yang saya dapat beberapa minggu lalu.

Sekitar 2 atau 3 minggu yang lalu, saya bersaat teduh pada malam hari dan saya mendapati Yehezkiel 3 (tentang Yehezkiel dipanggil menjadi penjaga Israel) dan sudah saya ceritakan ke anak-anak pengurus FH Colomadu saat meeting pengurus saat itu. Tetapi saya hanya biasa saja. Tetapi entah kenapa setelah beberapa hari lagi, saya saat teduh dan mendapati Yehezkiel 33, saya pikir mungkin salah buka, saya tutup alkitab saya dan berdoa "Tuhan bukakan yang ingin Engkau sampaikan padaku", begitu selesai berdoa, saya buka alkitab, pertama dibuka keluarlah Yehezkiel 33, yasudah akhirnya saya baca dan memahami apa yang Tuhan mau di kitab tersebut.

Di Yehezkiel 3:16-21 dengan judul perikop Yehezkiel dipanggil menjadi penjaga Israel. Hari-hari ini kita juga diingatkan masalah panggilan kita, panggilan terhadap sebuah sekolah, sebuah kota, maupun sebuah bangsa, ketika kita mengerjakan segala sesuatunya pastikan kita memang terpanggil disana. So, di perikop ini diceritakan tentang Yehezkiel dipanggil Tuhan untuk menjadi penjaga Israel, saya baca dari ayat ke ayat, 1 kalimat yang cukup membelalakkan mata dan menghancurkan hati saya, kalimat itu terdapat di ayat 18 (kalimat terakhir), ayat itu mengatakan "tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu". Saya cuma tanya Tuhan maksudnya apa? Di ayat sebelumnya dikatakan, jika Yehezkiel melihat orang jahat dan dia tidak memperingatkan sampai orang itu mati dan masuk ke dalam kerajaan maut, nyawa orang tersebut akan menjadi pertanggungan jawab Yehezkiel!!

Di Yehezkiel 33:1-20 ternyata juga diulang, malahan lebih jelas, karena pada perikop ini dijelaskan benar tugas penjaga, menurut alkitab terjemahan NIV penjaga = watchmen yaitu mengamati dari atas, mengamati dari atas membuat kita mengerti benar apa yang terjadi dengan yang kita awasi. Ternyata ketika sedang menjaga sebuah komunitas bisa menjaga sekolah, menjaga kota, menjaga bangsa kita harus mengawasi benar sampai kita mengerti kondisi yang kita awasi. Menurut anda, Tuhan memberi kalian amanat untuk menjaga komunitas apa? Apakah sekolah? Kota? Ataukah bangsa yang besar ini? Kembali ke pewahyuan yang saya dapat tadi, ternyata untuk menjaga sebuah sekolah (sebut saja mantan SMA saya SMA Negeri 4 Surakarta) saya harus tau benar keadaan sekolah saya. Menurut kitab Yehezkiel tugas penjaga adalah mengawasi dan mengingatkan.

Ketika Yehezkiel tau ada pedang yang datang ke negeri yang dijaganya, ada beberapa statement yang harus kita perhatikan :
1. ayat yang ke 4
"Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya."
So, Yehezkiel sudah benar dalam melakukan tugasnya.
2. ayat yang ke 5
"Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu."
Artinya, ketika seorang penjaga (a keeper) melihat ada bahaya datang ke negerinya dan tidak memberikan peringatan maka setiap orang yang mati dalam kesalahannya, Tuhan akan menuntut PERTANGGUNGJAWABAN nyawa-nyawa tersebut pada Yehezkiel
Tuhan membrikan Yehezkiel tugas untuk mengingatkan para orang jahat dan berdosa.

Yang menjadi pertanyaan, sudahkan saudara menjaga setiap komunitas saudara seperti Yehezkiel menjaga Israel? Sudahkan saudara mengingatkan mereka yang berdosa supaya mereka mengikuti jalan Tuhan? Ketika saudara tau teman saudara ada yang melakukan kesalahan tetapi saudara tidak mengingatkan, tiba-tiba dia dipanggil Tuhan, nyawanya akan menjadi pertanggungjawaban saudara.

Ada 2 buah kesaksian yang menutup sharing saya ini, yang pertama ketika saya ada di bangku kelas 2 SMA, saat semangat-semangatnya doa sekolah. Suatu hari, angkatan kami dikagetkan oleh meninggalnya seorang teman satu angkatan. Kami sangat terpukul dengan meninggalnya temen kami karena kecelakaan yang tidak wajar (menurut kami), meskipun kami tidak kenal, tapi kami merasa dia salah satu orang yang harusnya kami ingatkan sebelum dia meninggal, kami semua berkumpul berdoa supaya jangan ada korban lagi, kami sangat merasa bersalah karena itu. Kami berjanji akan mengingatkan setiap orang-orang berdosa di sekolah kami. Dan Tuhan menuntut pertanggungjawabannya pada kami karena kami terlambat mengingatkannya, dan kami menyesal akan itu. Yang kedua, saya ingat ketika waktu itu ada Revival in School gabungan antara SMP1 Kartasura dan SMP3 Kartasura, juga SMP Kristen Kartasura, ketika kita masuk sesi mentoring, ada seorang anak bernama Yoas yang dimentori oleh teman saya yang bernama Joni. Yoas ini hidupnya berantakan, rokok, video porno, berkata2 kotor dll dia lakukan, saat mentoring Joni sudah mengingatkan anak ini untuk bertobat, meninggalkan kehidupan lamanya dan memulai hidup baru bersama Tuhan, beberapa hari kemudian anak ini meninggal karena sebuah kecelakaan, sebelum dia meninggal dia tidak mengindahkan peringatan yang Tuhan sampaikan lewat Joni, dia tetap di kehidupan lamanya, berarti nyawa Yoas akan menjadi tanggung jawab Yoas sendiri karena dia sudah diingatkan namun tidak mengindahkan.

JADILAH PENJAGA YANG BAIK UNTUK KOMUNITASMU!!! Jangan ada lagi korban karena kelalaian kita dalam menjaga, mengawasi mereka, karena mereka adalah tanggung jawab kita!!

Rabu, 27 Maret 2013

Be Strong, Be Hold!!

1 Korintus 10 : 1-5

pada perikop ini diceritakan tentang bangsa Israel yang makan dan minum rohani yang sama yaitu dari batu karang rohani, dan batu karangnya itu Yesus sendiri. Satu statement yang mengetuk hati saya, SEMUA dari bangsa Israel makan dari makanan rohani yang sama dan minum dari minuman YANG SAMA, tetapi Allah tidak berkenan pada mereka sampai akhirnya bangsa Israel ditewaskan di padang gurun.Yang saya tangkap sperti ini :Banyak dari kita sudah mendengarkan banyak kotbah (di gereja dikotbahi, di FH dikotbahi, di persekutuan sekolah/kampus juga dikotbahi. Bahkan ada yang merasa sudah dewasa sampai kotbah saja tidak mau mendengarkan), semua mendapat makanan YANG SAMA (tobat bareng, pelayanan kemana juga bareng, dll), tapi kita harus berhati2!! Janganlah kita berpikir kalau kita sudah dapat makanan banyak/pelayanan banyak kita sudah kuat. Mengingat hari-hari ini beberapa bapak mulai hilang. Jangan2 kita adalah korban yang selanjutnya?

1 Kor 10 ayat 12 mengatakan “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”

Ketika beberapa hari yang lalu kemarin saya sharing2 dengan beberapa pemimpin, salah satu hal yang membuat kita kuat bukan karena kita sering mendengar kotbah atau sering pelayanan, tetapi karena kita PEKA akan suara Roh Kudus. Coba saja kalau Israel nurut Roh Kudus dan tidak menyembah berhala, pasti mereka sudah sampai tanah perjanjian. So, belajarlah PEKA ROH KUDUS supaya kuat dan PEWAHYUAN selalu baru setiap hari. Yesus Tuhan!!!