Selasa, 16 April 2013

Don't try to find your own truth!

Belajar dari seorang tokoh yang bernama "Uza" yang diambil dari kitab 2 Samuel 6:1-7. Uza ini adalah "orang pilihan" Daud (lihat ayat awal), menurut analisa saya orang pilihan pada saat itu adalah orang yang bertahun2 mengabdi dan taat pada Daud, bahkan Uza ini mendapat kehormatan untuk mengiring di sebelah kereta yang berisi tabut Tuhan tersebut. Tetapi apa yang membuat Uza "orang pilihan" itu mati?

Saya menemukan 2 poin mengapa Uza mati :
-Uza menemukan kebenarannya sendiri
Tabut adalah sesuatu yang sangat suci, bahkan para imam atau para tetinggi saat itu tidak boleh satupun menyentuh tabut, tapi apa yang dilakukan Uza? Ketika dia mengiring tabut tersebut, dia melihat tabut akan terjatuh dan dia memegangnya. Sesuatu yang luar biasa, tiba2 dianggap biasa oleh Uza. Setelah Uza melakukan itu Tuhan marah! Uza memakai kebenarannya sendiri ketika dia melihat tabut yang akan terjatuh tersebut. Kadangkali ketika kita banyak pelayanan (dipilih dan melewati prosesnya Tuhan) tanpa kita sadar kita memakai kebenaran kita sendiri, membuat yang seharusnya tidak boleh dilakukan malah kita lakukan dengan biasa (misal agamawi, tidak pernah saat teduh lagi, sekali 2 kali mencontek/membohongi orang lain), akhirnya rohani kita yang mati
-HATI NURANI Uza mulai tumpul
Salah satu cara kita mendengar Roh Kudus lewat hati nurani kita. Ketika kita melakukan kesalahan secara tidak langsung hati nurani akan menolak, itulah ROH KUDUS!!! Harusnya ketika Uza tau kalau tidak boleh ada seorangpun memegang tabut harusnya dia taat. Ketika semakin lama kita mengikut Tuhan ujian bukan datang dari luar, tapi ujian banyak datang dari diri sendiri, ujiannya bukan lagi tentang dimarahi orang tua, nilai jelek dll, tp ujiannya bagaimana tentang apakah Yesus dan Roh Kudus masih yang utama dlm hidup kita? Apakah kita masih sering mendengar Roh Kudus seperti awal2 perjumpaan kita dengan Tuhan? 

Apakah hubunganmu dengan Tuhan baik? Apa pewahyuan yang kita tangkap untuk komunitas dan bangsa?
Jangan hanya sibuk dengan pelayanan dan merasa aman dengan panggilan "orang pilihan Allah". Mari kita koreksi pribadi lepas pribadi..

Selamat merenungkan

Kamis, 11 April 2013

Temukan harta karunmu!!!

Baca kitab Yunus pasal 1 sampai 3. Sebuah perenungan yang luar biasa ketika saya membaca kitab Yunus. Cerita Yunus adalah cerita klasik dimana anak sekolah minggu semua tau siapa itu Yunus.. Yunus adalah orang yang diutus Tuhan ke Niniwe tetapi malah pergi ke Tarsus sampai Yunus dibuang dan berada di perut ikan besar selama 3 hari. Itu cerita biasa. Tetapi saya mulai bertanya-tanya "kenapa Yunus sebegitu menolaknya ketika dia diutus ke Niniwe?" dan saya menemukan sebuah fakta bahwa.....

1. NINIWE adalah pusat kota orang Asyur
orang Asyur adalah orang yang berkuasa (saya jadi berfikir kalau Niniwe dimenangkan, mungkin pulau-pulau yang lain juga bisa dimenangkan) tetapi orang Asyur itu BEJATnya luar biasa, bagaimana mungkin ketika berperang semua musuh-musuhnya mereka bunuh sampai mati. Setelah mati, kepalanya dipenggal dan kepala musuhnya tadi mereka gantung di leher mereka. Bayangkan seberapa buruknya kota ini. Saya jadi mikir, pantesan Yunus gak mau diutus ke Niniwe, "wong" kotanya kaya gitu ngerinya. Tetapi sekali lagi Yunus tidak bisa menolak panggilan Tuhan!!.

2. Asyur dan Israel bermusuhan
Satu fakta lagi yang menurut saya membuat Yunus menolak panggilan Tuhan adalah.... Yunus itu orang Israel, saat itu Israel dan Asyur bermusuhan. Saya bayangkan siapa yang mau dikirim ke kota musuh?? Saudara pernah merasakan benci atau kepaitan sama seseorang, mengampuni saja mungkin sulit, lha ini suruh mengabarkan injil pada musuhnya, siapa yang mau? 

Kita tidak pernah tau apa isi Harta Karun yang ada di kota Niniwe, mungkin Niniwe-mu itu sekolahmu atau kota yang tidak pernah kau tau. Tetapi Harta Karun itu untuk orang terpilih, orang yang mau taat mencari harta karun yang akan menemukan harta karun tersebut. Harta Karun cenderung dengan "emas" atau barang berharga lainnya, meskipun harta karun itu terpendam dalam di bawah laut, tetapi belajarlah jangan melihat "betapa sulitnya menemukan harta karun" tetapi mulai belajar berfikir "temukan harta karun" tersebut. Sama seperti Niniwe, meskipun sulit, tetapi isi harta karun yang Yunus temukan di Niniwe adalah KESELAMATAN PULAU NINIWE. Satu pertanyaannya, dimana Niniwemu? dimana harta karun yang Tuhan sudah sediakan untukmu? FIND IT!!

Selamat mencari harta karunnya Tuhan!

Rabu, 03 April 2013

Hold me in Your embrace

Hari sabtu yang lalu, tim kami ada pelayanan di sebuah tempat yang bernama Delanggu, kita melayani sekitar 50 orang disana yang terdiri dari beberapa latar belakang gereja yang berbeda (ada GKJ, gereja baptis, pantekosta, juga  GSJA). Ibadah berlangsung, PAW dinaikkan, Firman Tuhan disampaikan tentang pertobatan dan calling/panggilan, tengah firman disampaikan tiba-tiba badan saya drop, saat itu juga badan saya panas tapi saya kedinginan, saya sampai pinjam jaket teman saat itu, rasanya sudah mau istirahat/tidur saja, tp saya tolak dalam nama Yesus karena saya harus tetap bertahan disana. Selesai kotbah, kita mulai menaikkan doa.

Ada 2 message yang saya dapat secara kuat, tapi disini saya akan sampaikan 1 message dulu, posting yang selanjutnya akan saya bahas message yang kedua :)
Masih berhubungan erat dengan tema Fire Conference tahun ini "Beyond Limits" dimana setiap orang akan mengalami titik terendah dalam hidupnya dan setelah itu orang itu akan dilempar jauh tinggi bersama Tuhan sama seperti sebuah panah.

Seringkali ketika kita menemui titik terendah kita, kita merasa putus asa dan rasanya mau berhenti saja, karena ikut Tuhan "sungguh" gak enak. Kalo anak-anak bilang, sudah bayar harga tapi masih saja kurang, sudah mengerjakan yang terbaik, tapi masih saja salah. Bahkan banyak orang di luar komunitas pergerakan ini berusaha menjatuhkan kita dengan banyak cara (mengintimidasi kita lewat masa lalu kita atau apapun), yang saya tangkap saat doa di pelayanan tersebut "Tuhan dekap kita erat dan tidak ada yang bisa membuat kita jatuh selama kita didekap Tuhan"

Mazmur 37:23-24 
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya."

Ketika saya sakit di tengah firman itu, saya kembali merasakan didekap dan dipeluk Bapa begitu erat, saya tidak bisa berhenti menangis saat itu, Tuhan cuma bilang "yang kuat nak, Aku mendekapmu". Seringkali ketika Tuhan mulai menetapkan langkah kita, kita tidak mau diaturnya, bayangkan siapa yang mau tetep pelayanan saat sakit? Tetapi ketika Tuhan menetapkan langkah kita dan kita taat, kita tidak akan dibiarkan jatuh tergeletak.

Ada sebuah ilustrasi. Bayangkan saudara didekap dengan Bapa yang di surga, iblis tidak akan bisa menjatuhkan Bapa karena Dia sudah menang dari si iblis. Tetapi kalau yang mendekap saudara itu sahabatmu (seorang manusia), apakah sahabatmu sekuat Bapa? 99,9% tidak, disentil iblis saja mungkin langsung mental jauh. Ketika kita mengandalkan mentor kita, mentor kita jatuh, apa yang terjadi? Apakah kita akan ikut terjatuh? Tetapi jika saudara berpengharapan sama Bapa, saya yakin Dia 100% bisa diandalkan.

Agar Bapa bisa mendekap saudara sampe akhirnya, hanya 1 syaratnya.. Kembali ke ilustrasi tadi, kalau didekap, jaraknya menjadi sangat dekat, berbeda jika gandeng tangan, masih ada jarak, tapi kalau mendekap, saya katakan hampir tidak ada jarak. Kalau saudara pengen didekap dengan Bapa, JANGAN ADA JARAK antara kau dan Bapa, dekatlah terus dengan Bapamu. Dia Bapa yang tidak mengecewakan dan tidak akan membiarkan anda jatuh tergeletak. Manusia sangat berkemungkinan besar membiarkan anda jatuh, tetapi Bapa tidak!!! Jadi apa pilihanmu? Didekap dengan Bapa atau dengan manusia? Tuhan Memberkati