Selasa, 10 November 2020

Dari Satu Orang

Kis 17:26
"Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka"

Allah adalah Sang Khalik, semua berasal dari sumber yang sama, dan semua orang bergantung kepadaNya. Dia telah memberikan bumi kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia itu. Suatu pemikiran yang sama ketika Paulus berkhotbah di hadapan orang Yunani di Listra (reff. Kisah 14:17). Allah yang satu-satunya dan mutlak itu telah menciptakan satu kemanusiaan di bumi, kepadaNyalah seharusnya mereka beribadah.

Ketika Paulus memasuki Atena, dia menjadi begitu sedih karena melihat ada banyak patung-patung berhala. Karena Paulus sudah dikenal sebagai pembawa injil. Hal itu yang membawa Paulus diperhadapkan dalam sidang yang membahas tentang injil itu sendiri dan orang-orang di Atena bermaksud untuk mendengar sesuatu yang baru.

Disinilah Paulus mulai menceritakan kebesaran Tuhan. Tuhan adalah Maha Kuasa. Kekuasaanya mampu membuat satu orang menjadi satu bangsa yang besar. Contohnya Abraham, dari janji Tuhan pada Abram bahwa keturunannya akan seperti pasir di tepi laut dan bintang di langit, namun pada kenyataan saat janji itu diberikan. Abram memiliki istri yang mandul, Sara. Bahkan ketika Sara mendengar bahwa dia akan melahirkan seorang anak, Sara tertawa karena keraguannya akan mempunyai anak di umurnya yang sudah lanjut (Kej 18:12).

Namun yang terjadi adalah Kedaulatan Tuhan tidak ada yang bisa melawannya. Dengan kuasaNya, Dia membuat sara hamil dan melahirkan Ishak. Dari Ishak lahir Yakub. Dari Yakub lahir Yusuf, hingga lahir Yesus dan sampai lahir kita hari ini yang memenuhi bumi yang kita tinggali hari ini. Bukankah kita bisa melihat kebesaran Tuhan yang tidak terbantahkan? Bukankah seharusnya semakin kita melihat fakta-fakta kebesaran Tuhan, kita semakin menghormati dan mengasihiNya?

Dari satu orang, satu bangsa dijadikan, bahkan satu bumi dipenuhi. Dialah Allah yang berdaulat penuh. Ketika Dia telah berkehendak, Dia yang akan menentukan waktu yang tepat, kapan akan melaksanakan kehendakNya! Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah terus menyembah dan mengasihi Dia, mencintai perbuatanNya, dan jangan mengijinkan berhala-berhala mengambil alih perhatian kita. Sebab hanya Dia yang layak menerima seluruh perhatian kita.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar