Selasa, 10 November 2020

Sukacita Melebihi Kelimpahan

Maz 4:7-8
7 Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
8 Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.

Situasi sekeliling mazmur ini sama dengan situasi dari Mazmur 3. Sekalipun demikian, di dalam mazmur ini ratapan menjadi nyanyian keyakinan untuk mengungkapkan kelegaan pemazmur. Nada tenang tentram di sepanjang mazmur ini merupakan hasil dari pengalaman akan pertolongan Allah pada masa lalu. Sebagaimana Allah memberikan ketenangan di dalam pengalaman sebelumnya (Mzm. 3), terdapat keyakinan bahwa Dia kembali akan memberikan ketenangan yang sama. Ayat 8 mengaitkan mazmur ini dengan doa di malam hari.

Daud menghadapi banyak peperangan semasa pemerintahannya. Peperangan pertamanya adalah melawan Goliat yang ukurannya berlipat-lipat kali besarnya. Pergumulan Daud selama peperangan tidak bisa dipungkiri masih adanya ketakutan meskipun Daud mengetahui bahwa ada Allah yang besar di pihaknya. Namun kedagingan dan sifat kemanusiaannya yang ini masih harus terus dikalahkan supaya yang tinggal hanyalah kepercayaan akan Tuhan dan tinggal tenang dalam hadiratNya, tidak perlu lagi merasa kuatir.

Ketenangan inilah yang sulit didapatkan ketika hidup jauh dari Tuhan. Karena peperangan terus kita alami setiap hari, peperangan melawan kedagingan, ketakutan. Untuk memenangkan ketenangan dan kepercayaan akan Tuhan membutuhkan effort/usaha yang luar biasa. Kadang keegoan manusia, merasa pintar dan bisa mengerjakan semua dengan kekuatan sendiri, justru malah membuat kepercayaan akan Tuhan menjadi semakin menjauh. Tuhan dan diri pribadi menjadi persaingan luar biasa.

Ketenangan ini hanya bisa kita dapatkan ketika kita meletakkan semuanya di hadapan Tuhan dan biarkan Dia bekerja memenangkan setiap peperangan-peperangan di hidup kita.  Mazmur 72:21-23 "Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku"

Dari ketenangan inilah timbul sukacita yang mengalir melebihi kelimpahan gandum dan anggur. Melebihi kelimpahan karena haus dan lapar yang terpuaskan. Apakah sumber sukacitamu?

Tidak ada komentar :

Posting Komentar